Minggu, 14 April 2013

TUGAS B.INDONESIA 2 # TIPS MENGURANGI STRESS

TUGAS MAKALAH SOFT SKILL TIPS MENGURANGI STRESS BAHASA INDONESIA 2 Dibuat Oleh : N a m a : STIRA PANUT N P M : 16210698 Kelas : 3 EA 21 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2013 TIPS MENGURANGI STRESS Setiap orang menghadapi tekanan yang berbeda dan tantangan dalam hidup. Stres adalah fakta umum kehidupan dan semua orang merasakan stres dalam perjalanan hidupnya. Tapi tingkat stres yang tinggi dapat menjadi sangat berbahaya. Ini mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Terlalu banyak stres membuat Anda tidak bisa berpikir dengan benar, sehingga efisiensi dan produktivitas menurun dan mengganggu keseimbangan emosional. Berikut adalah beberapa tips sederhana menghilangkan stres dan menenangkan pikiran dalam hidup Anda. 1. Mengidentifikasi sumber stres Pertama-tama, cobalah untuk mencari tahu apa yang paling membuat anda merasa tertekan. Kadang-kadang sumber-sumber luar seperti lingkungan kerja, beban pikiran terlalu banyak atau masalah pasangan dan keluarga yang jadi sebab utama atau jangan-jangan sumbernya pikiran Anda sendiri, kekhawatiran, emosi tidak stabil bisa memicu kondiisi stres. 2. Belajarlah untuk berkata tidak dalam kehidupan. Sangat sulit rasanya untuk mengatakan 'tidak' dalam kehidupan pribadi atau profesional karena Anda berpikir bahwa dengan menolak, orang lain pasti akan merasa jengkel. Bersikap tegas ,Fokus pada tujuan Anda sendiri dan berani mengatakan tidak kepada mereka justru memberikan Anda ketenangan, ini tentu mencegah Anda terbawa pikiran stres daripada terpaksa berkata Iya sementara anda tak mampu menuanikannya, ujung-ujungya dapat menyebabkan stres. 3. Menganalisis jadwal waktu Anda Jika Anda merasa terbebani dengan banyak tanggung jawab, cobalah untuk menganalisa, mengatur dan memprioritaskan tugas-tugas Anda dengan membuat daftar yang harus dilakukan dan menyoroti tugas-tugas yang paling penting dan harus segera dilakukan. Kemudian, membagi slot waktu sesuai dengan prioritas tugas. Jika beberapa tugas terlalu besar untuk dilakukan pada satu waktu, bagilah tugas dalam kelompok-kelompok kecil. Jangan membebani diri sendiri dan coba untuk menemukan waktu untuk bersantai sejenak. banyak yang bilang bahwa manajemen waktu adalah kunci keberhasilan dan jika Anda mengatur waktu dengan baik, maka Anda merasa lebih fokus dan energik dan stres akan jauh dari anda. 4. Jangan menekan pikiran dan emosi Bila perilaku seseorang yang mengganggu membuat Anda stres. Berbicara sopan dengannya dan ceritakan tentang hal itu. Kuasailah pikiran dan emosi, jangan sampai amarah membuat keadaan menjadi tanbah rumit. 5. Berikan waktu untuk diri sendiri Cobalah untuk bersantai . Menghabiskan beberapa waktu dengan keluarga Anda, membaca buku atau menonton film favorit, bermain olahraga favorit tiap sore atau menikmati keindahan alam bersama teman , akan benar-benar menenangkan pikiran Anda dan melepaskan semua ketegangan dan pikiran stres. 6. Bergaul dengan orang-orang positif Menghabiskan beberapa waktu dengan orang-orang positif, setidaknya memperkuat mental anda untuk bertahan menghadapi stres. sangat dianjurkan bagi anda bertukar pikiran dan membagi keluh kesah pada orang yang selalu bersikap positif. 7. Pola makan yang sehat dan seimbang Faktanya ketika orang-orang dilanda stres, mereka mulai lebih sering makan junk food, meningkatkan asupan teh atau kopi. Semua ini justru menyebabkan kondisi traumatik yang parah. Seseorang harus selalu memiliki menu harian yang sehat dan seimbang lengkap dengan komponen nutrisi yang cukup. makanan organik dan termasuk sayuran berdaun hijau maupun buah-buahan memiliki anti-oksidan dan vitamin C membantu menurunkan hormon stres . Hindari alkohol, merokok, teh, kopi dan minuman ringan. tambah Meningkatkan asupan karbohidrat seperti gandum, beras merah atau gandum utuh karena mereka membantu dalam merangsang pelepasan bahan kimia serotonin yang membantu menenangkan pikiran. 8. Musik sebagai terapi Musik bekerja seperti sihir untuk menenangkan pikiran Anda dan memberikan efek rileks dari semua ketegangan dan stres. Jadi mendengarkan musik favorit Anda atau memainkan gitar atau piano ketika Anda merasa stres sangatlah baik untuk dicoba. 9. Tetap aktif dan berolahraga setidaknya 30 menit sehari Ketika kita berolahraga, paru-paru mengembang dan mendapatkan banyak oksigen yang meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh kita dan membantu dalam mengurangi tingkat stres. Olahraga juga membantu untuk membiasakan tidur teratur. Hal ini meningkatkan endorfin bahan kimia otak yang membuat anda merasa tenang dan juga melemaskan otot-otot Anda. Anda dapat melakukan latihan ringan seperti berjalan, berenang atau aerobik untuk mengalahkan stres. 10. Cukup tidur Tidur selama minimal 6 sampai 8 jam setiap hari karena meremajakan tubuh kita dan membuatnya siap untuk hari berikutnya. Jika kita tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh kita tetap lelah, tidak memiliki energi yang cukup untuk berkonsentrasi dan bekerja dengan baik yang selanjutnya mengarah ke stres. 11. Tertawa Dikatakan bahwa tertawa adalah obat yang baik. Jika Anda memiliki rasa humor yang baik, Anda kurang rentan terhadap stres, depresi dan kecemasan. Jika Anda menghadapi beberapa fase sulit dalam hidup, jangan kehilangan senyum di wajah Anda dan hadapilah sebagai seorang pejuang yang tidak pernah mengutuk takdir. 12. Bermeditasi Meditasi adalah obat stres berat. Ketika kita berlatih meditasi, energi total dari pikiran kita berkonsentrasi pada satu kata, atau suara atau simbol. Ini akan menenangkan pikiran Anda, memberikan relaksasi,meningkatkan fokus mental dan konsentrasi. Meditasi melepaskan semua pikiran negatif, ketakutan, dan kecemasan. 13. Pernapasan perut Secara umum, manusia bernapas dari dada bagian atas yang berarti kita mengambil napas dangkal. Ketika kita stres, maka napas kita menjadi dangkal yang berarti kurangnya oksigen dalam tubuh. Sedangkan pernapasan perut tidak hanya melibatkan paru-paru tetapi juga perut atau diafragma. Ini memberikan lebih banyak oksigen dalam darah dan membantu otak untuk membuat gelombang panjang dan lambat yang menenangkan pikiran Anda dan membantu dalam mengurangi tingkat stres. 14. Yoga Yoga cukup mumpuni untuk melawan depresi, stres dan kecemasan, meningkatkan sirkulasi darah dan konsentrasi dan membuat sistem kekebalan tubuh yang kuat. Yoga melibatkan semua organ penting dalam tubuh Anda dan melepaskan semua racun . Tetapi jika Anda melakukan gerakan yang salah, ada kemungkinan untuk cedera. Jadi disarankan untuk mengambil beberapa sesi yoga di bawah asuhan seorang guru yoga. 15. Pijat Pijat dengan jari juga membantu untuk melepaskan ketegangan dan stres. Ketika titik-titik tertentu ditekan, ada sensasi sakit ringan. Ada banyak titik-titik tekanan pada tubuh kita. Teknik memijat diri sendiri berikut boleh dicoba sendiri: a. Tutup mata Anda tekan dengan ujung jari titik antara kedua alis mata. b. Tempatkan satu tangan Anda di bahu lainnya dan tekan otot-otot di bahu dalam gerakan melingkar selama 5 sampai 10 kali. lalu ulangi dengan bahu lainnya. 16. Mandilah dengan air hangat dicampur rempah-rempah Terapi mandi juga bermanfaat dalam relaksasi pikiran dan tubuh dan mengurangi tingkat stres. Anda juga dapat meletakkan minyak aroma atau herbal dalam bak mandi seperti kelopak mawar atau lemon setengah jam sebelum mandi, ramuan ini memiliki efek menenangkan dan membuat Anda santai serta meremajakan tubuh Anda. Stres dapat dikelola dengan mengontrol dan menyeimbangkan pikiran dan emosi, dengan mengadopsi sikap positif terhadap kehidupan dan dengan mengubah cara Anda mengatasi stres. DAFTAR PUSTAKA Ob Suhendra Jumat, Februari 01, 2013 Label: Gaya Hidup, Kesehatan http://idecara.blogspot.com/2013/02/cara-menghilangkan-stres-menenangkan.html

TUGAS B.INDONESIA 2 # KULIAH SAMBIL KERJA

TUGAS MAKALAH SOFT SKILL KULIAH SAMBIL BEKERJA BAHASA INDONESIA 2 Dibuat Oleh : N a m a : STIRA PANUT N P M : 16210698 Kelas : 3 EA 21 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2013 KULIAH SAMBIL KERJA Banyak mahasiswa yang punya pikiran kalau kuliah sambil bekerja atau bisnis nggak mungkin dilakukan. Jadwal kuliah dan praktikum yang padat, ditambah tugas-tugas kuliah seabreg, serta persiapan ujian yang bikin pusing menyebabkan mahasiswa berpikir seribu kali untuk melakukan kegiatan di luar kuliah hanya akan membuat kuliahnya terganggu. Memang, lulus tepat waktu dengan nilai bagus jadi tujuan hampir semua mahasiswa. Namun, nilai tinggi bukan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Saat ini, aktivitas mahasiswa tidak semata-mata hanya melakukan kegiatan rutinitas seperti kuliah san praktikum. Namun, lebih dari itu, seorang mahasiswa harus mampu mengekspresikan dirinya dalam berbagai bentuk kegiatan yang bermanfaat, terutama untuk persiapan. Dunia kerja tidak lagi hanya menuntut kemampuan intelektual tapi juga profesionalitas yang dibuktikan dengan pengalaman. Berdasarkan pengalaman pribadi, kuliah sambil bekerja itu sangat menyenangkan waloupun terkadang kita kerepotan juga dalam membagi waktu antara kuliah dan kerja. Tapi beruntung sekarang banyak Universitas yang memberi kesempatan kuliah pada orang yang ingin benar-benar menimba ilmu waloupun sambil bekerja dan adanya malam hari yang notabene bagi sebagian orang sangat melelahkan. Beruntung saya bisa kuliah sambil bekerja karena itu suatu kebanggaan dan prestige sendiri walou harus dengan biaya sendiri. Faktor usia tidak masalah buatku karena tidak ada batasan usia jika ingin berkuliah lagi. Yang memberatkan adalah ketika kita berbenturann dengan waktu antara kesibukan bekerja dan tugas kuliah yang menumpuk. Ketika kita tidak bisa membagi waktu dan minimnya informasi dari anak-anak reguler . Kelemahan lainnya adalah kita kecapaian setelah seharian bekerja dan mengantuk tapi kita harus tetap semangat belajar dan megikuti perkuliahan. Anak-anak malam jarang yang kenal dengan mahasiswa pagi dan begitu juga sebaliknya, karena kita kuliah seperti sistim paket dari kelas satu sampai kelas empat akan satu kelas terus dan tetap bersama. Jadi kita tidak mengenal organisasi kampus secara lebih mendetail dan sangat minim informasi kampus. Bisa dibilang kuliah malam hanya untuk mendapatkan titel agar bisa menaikan pangkat dan status. Tapi keuntungan lainnya masih banyak. Semua mahasiswa pasti menginginkan kondisi ideal, lulusnya nggak telat, punya pengalaman yang cukup, dan bisa mendapatkan pekerjaan yang tepat dengan cepat. Untuk mendapatkanya, tentu bukan hal yang mudah sebab itu, carilah pengalaman sebanyak-banyaknya ketika masih duduk di bangku kuliah. Jangan menutup diri dari pergaulan dan bangun jaringan dengan teman-teman di kampus. Jaringan-jaringan yang lebih besar di masa datang, baik jaringan kerja maupun jaringan usaha.

TUGAS B.INDONESIA 2 # KARANGAN

TUGAS SOFT SKILL KARANGAN ILMIAH DAN KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA 2 Dibuat oleh : STIRA PANUT Kelas : 3EA21 NPM : 16210698 Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2013 1. KARANGAN Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. PERBEDAAN KARANGAN ILMIAH, NON ILMIAH DAN ILMIAH POPULER 1. Karangan Ilmiah ilmiah atau karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Tujuan karya ilmiah, antara lain: • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya. • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya. • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis; • Memperoleh kepuasan intelektual; • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan; • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya 2. Karangan Non-Ilmiah Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu: • Ditulis berdasarkan fakta pribadi, • Fakta yang disimpulkan subyektif, • Gaya bahasa konotatif dan populer, • Tidak memuat hipotesis, • Penyajian dibarengi dengan sejarah, • Bersifat imajinatif, • Situasi didramatisir, • Bersifat persuasif. • Tanpa dukungan bukti Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu: • Dongeng • Cerpen • Novel • Drama • Roman. 3. Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah Popular Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. 4. Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-Ilmiah Istilah karya ilmiah dan non-ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. 1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. 2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. 3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah. Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain : 1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi 2. persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative 3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan 4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti. Simpulan Karangan merupakan karya tulis yang disusun berdasarkan kumpulan-kumpulan fakta ataupun tidak dan dirangkum dalam sebuah karya tulis dengan menggunakan metode tertentu sesuai kebutuhan karangan tersebut, apakah penulis akan membuat karangan ilmiah, semi ilmiah/populer atau non ilmiah. Karangan yang baik akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, antara lain : 1. Karangan Ilmiah Yaitu : a. Sistematis b. Objektif c. Cermat, tepat, dan benar d. Tidak persuasif e. Tidak argumentatif f. Tidak emotif g. Tidak mengejar keuntungan sendiri h. Tidak melebih-lebihkan sesuatu. 2. Karangan Semi Ilmiah/Populer : a. Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi b. Fakta yang disimpulkan subyektif c. Gaya bahasa formal dan popular d. Mementingkan diri penulis e. Melebihkan-lebihkan sesuatu f. Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan g. Bersifat persuasif. 3. Karangan Non Ilmiah : a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi b. Fakta yang disimpulkan subyektif c. Gaya bahasa konotatif dan populer d. Tidak memuat hipotesis e. Penyajian dibarengi dengan sejarah f. Bersifat imajinatif g. Situasi didramatisir, dan h. Bersifat persuasif. Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi ilmiah “Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir” adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah. Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter). Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra. Berikut perbandingan istilah ilmiah dan semi ilmiah/popular. Kata Ilmiah • Metode • Prosedur • Sahih • Fonem • Populasi • Stadium • Karbon • Produk • Volume • Makro • Paradigma Kata Populer • Cara • Langkah-langkah • Sah • Bunyi • Penduduk • Tahapan • Orang • Hasil • Isi • Besar • Pandangan KARYA ILMIAH Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Bagian Pembuka Cover Halaman judul. Halaman pengesahan. Abstraksi Kata pengantar. Daftar isi. Ringkasan isi. Bagian Isi Pendahuluan Latar belakang masalah. Perumusan masalah. Pembahasan/pembatasan masalah. Tujuan penelitian. Manfaat penelitian. Kajian teori atau tinjauan kepustakaan Pembahasan teori Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan Pengajuan hipotesis Metodologi penelitian Waktu dan tempat penelitian. Metode dan rancangan penelitian Populasi dan sampel. Instrumen penelitian. Pengumpulan data dan analisis data. Hasil Penelitian Jabaran varibel penelitian. Hasil penelitian. Pengajuan hipotesis. Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya. Bagian penunjang Daftar pustaka. Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian. Daftar Tabel DAFTAR PUSTAKA 1. http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/ diakses pada tanggal 12 Maret 2013 2. http://id.wikipedia.org/wiki/ diakses pada tanggal 12 Maret 2013 3. http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/ diakses pada tanggal 12 Maret 2013 4. http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html diakses pada tanggal 12 Maret 2013

TUGAS B.INDONESIA 2 # PENALARAN

TUGAS SOFT SKILL PENALARAN BAHASA INDONESIA Dibuat oleh : STIRA PANUT Kelas : 3EA21 NPM : 16210698 Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2013 1. PENALARAN Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Metode dalam menalar Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif. Metode induktif Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh: Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jika dipanaskan, platina memuai. ∴ Jika dipanaskan, logam memuai. Jika ada udara, manusia akan hidup. Jika ada udara, hewan akan hidup. Jika ada udara, tumbuhan akan hidup. ∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup. Metode deduktif Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial. Konsep dan simbol dalam penalaran Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian. Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi. • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah. • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat. DAFTAR PUSTAKA 1. http://id.wikipedia.org/wiki/ diakses pada tanggal 12 Maret 2013

TUGAS B.INDONESIA 2, SIKAP ILMIAH

TUGAS SOFT SKILL BERSIKAP ILMIAH BAHASA INDONESIA Dibuat Oleh : N a m a : STIRA PANUT N P M : 16210698 Kelas : 3 EA 21 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2013 SIKAP ILMIAH Sikap-sikap yg harus d terapkan oleh si peneliti : a. Memiliki rasa ingin tahu (koriositas) dan kemauan belajar yang tinggi Rasa ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan penelitian-penelitian demi mendapatkan sesuatu yang baru. b. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa ada buki atau fakta c. Jujur (obyektif) Dalam memberikan data atau informasi, untuk melakukan penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. d. Tekun Berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk mendapatkan data yang akurat. Dengan data yang akurat maka kesimpulan yang didapat juga lebih akurat. e. Terbuka\ Menghargai setiap pendapat atau gagasan yang baru, tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat. Kalau ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya f. Toleransi Tidak menganggap pendapat dirinya paling benar g. Skiptis Bersikap hati-hati dalam mencari / membuktikan suatu kebenaran h. Optimis, Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda i. Kreatif, Proses pertumbuhan hingga peka akan permasalahan untuk kesempurnaan j. Pemberani, Kebenaran adalah suatu usaha yang keras dan banyak tantangan k. Teliti Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan data yang baik. DAFTAR PUSTAKA 1. http://ilmualam.blogdetik.com/2012/11/25/sikap-ilmiah/