ETIKA BISNIS
TULISAN
MENGISI LIBURAN DI KOTA WISATA CIBUBUR
Nama : Stira Panut
NPM : 16210698
Kelas : 4EA21
Jurusan : Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2013
MENGISI LIBURAN DI KOTA WISATA CIBUBUR
Ada berbagai
alternatif liburan yang murah meriah di sekitar JABODETABEK tapi pilihanku
jatuh pada Kota Wisata Cibubur yang posisinya tidak terlalu jauh dari rumah dan
hanya sekitar 2 jam perjalanan dari rumahku di Tambun, Bekasi Utara. Awalnya
saya berencana untuk liburan ke Taman Mini di tahun baru Islam ini. Tapi karena
saya harus menjemput teman saya, Nitria Winda Utami, yang lokasinya jauh dari
rumahku, maka dalam perjalanan kuubah mindsetku untuk mencari tempat liburan
yang terdekat. Dan kota wisata Cibubur adalah satu-satunya wilayah tempat
berlibur yang cukup efisien dan dekat dengan rumah temanku yang jaraknya
berkisar 30-40 km karena bisa ditempuh dengan motor dalam tempo 1 jam.
Pemandangan selama dalam perjalanan sangat asri,
kiri-kanan pepohonan rindang dan rumput yang terawat. Kami juga menjumpai
arsitektur perumahan bergaya eropa dan beberapa miniatur negara seperti
Australia dan Amerika lengkap dengan patung Liberty dan George Washingtonnya.
Cukup menarik untuk berfoto-foto. Akhirnya kami tiba di kampung Cina dengan
terlebih dahulu memarkirkan kendaraan.
Tiba di kampung Cina kami disuguhi pasar tradisional
dengan dominasi warna merah yang identik dengan kebudayaan Cina. Banyak
pedagang menjajakan dagangan mereka mulai dari baju-baju tradisional Cina, kerajinan
tangan, maupun barang-barang umum lainnya yang tidak ada hubungannya dengan
Cina. Namun yang ganjil adalah pasar tersebut sepi pengunjung. Setelah kami
masuk lebih dalam banyak ditemukan toko-toko terbengkalai dan tidak beroperasi
lagi. Bangunan-bangunan tersebut tidak terawat dan penuh dengan coret-coretan
bertuliskan nama-nama mungkin pengunjung yang ingin sekali namanya dikenang.
Merasa kecewa akhirnya kami meneruskan perjalanan
mengikuti papan arah ke kampung wisata.Tiba disana ternyata keadaannya tidak
jauh beda dengan kampung Cina tadi. Di kampung wisata ini pengunjungnya lumayan
lebih banyak daripada di kampung Cina tadi. Ada pertunjukan tradisional debus
yang menyemburkan api dari mulut dan kegiatan mistik lainnya seperti anak kecil
yang dibungkus dengan kain kafan menyerupai pocong lalu diikat dan dikurung.
Setelah itu dibacain mantera2 dan beberapa saat kemudian terlepas ikatannya
sendiri. Entah kekuatan darimana atau siapa yang membukakan ikatan tersebut
kami tidak tahu dan timbul tanda tanya. Mungkinkan itu bantuan syetan? Wallohu
Alam Ya Robb... Disana terdapat pula danau buatan serta beberapa wahana yang
sebagian besar diperuntukan untuk anak-anak. Beberapa wahana terlihat tidak
beroperasi lagi. Sebagian besar pengunjung hanya duduk-duduk santai bersama
sanak familinya di tepi danau. Kami tertarik untuk naik wahana bebek air.
Dengan membayar Rp.12.000 kami bisa berkeliling danau selama ± 30 menit.
Dari kampung wisata kami pun ke kawasan kampung
Indonesia yang berisi kampung Bali, Jawa, Makassar, dan kampung lainnya.
Konsepnya sama seperti kampung Cina tadi yaitu semacam pasar tradisional, namun
sayangnya pedagang-pedang tersebut tidak lagi mengindahkan klasifikasi daerah
tadi. Jadi masing-masing kampung tidak memiliki ciri khas sama saja seperti
halnya pasar tradisional biasa. Kami pun kembali mengkuti papan arah menuju
kampung Jepang yang letaknya di belakang bersampingan dengan taman bermain. Namun
kami sangat kecewa ternyata kampung Jepang tersebut sama sekali kosong, hanya
lokasi berisi gedung-gedung bergaya Jepang yang terbengkalai tidak beroperasi
lagi. Kami pun lanjut ke taman bermain, kami pikir mungkin taman bermain
ini adalah pusat dari kota wisata ini dan berharap menemukan banyak hal menarik
disana.
Setelah
itu kami beristirahat sambil makan siang dan minum kopi di area food court.
Makanan yang disajikan tidak begitu menggugah selera kami. Hanya karena faktor
lapar dan efisien saja kami memesan makanan tersebut. Soal rasa tidak usah
ditanya karena pasti sangat standar dan biasa2 saja. Selepas makan siang kami
langsung masuk gerbang taman jurasic park dan membayar Rp.8000. Sayangnya cuaca
sangat tidak mendukung karena mendung dan hujan. Kamipun berteduh
diGasebo2 yang tersedia
disitu sambil menunggu hujan reda. Diarea ini kami menjumpai beberapa replika dinosaurus. Tapi sayangnya disetiap
dinosaurus tidak ada nama jenis nya jadi saya tidak tahu itu dinosaurus
apa. Karena hari menjelang sore maka
perjalanan liburan kami d Kota wisata Cibubur berakhir di Jembatan Cina yang
tinggi menjulang. Dan berakhir pula acara explore Kota wisata Cibubur.
Sebenarnya
Liburan kali ini bukanlah liburan yang kuharapkan. Karena hanya demi tugas dan
tanpa perencanaan yang matang. Sebelumnya saya telah mengunjungi kota wisata
Cibubur beberapa tahun yang lalu. Bedanya adalah dulu menyenangkan karena saya
liburan dengan adek saya yang saat ini telah meninggal dunia karena kanker
nasofaring. Mungkin cerita ini akan sedikit berbeda karena jadi penuh dengan
kenangan 1 tahun lalu. Dan tgl 19 Nov 2013 adalah tepat 1 tahun meninggalnya
adek saya Puji Lestari yang saat itu masih berusia 23 thn n tingkat akhir
kuliah d kampusnya. Entahlah... saya jadi gampang merenung bila mengingatnya.
Apalagi saat2 liburan seperti ini. Kita biasa berburu kuliner n liburan bersama
dengan destinasi yang berbeda. Tapi apa daya, sekarang saya sendirian bila mau
liburan n tidak punya partner yang seru buat hang out. Itulah sebagaian dari
sekelumit acara mengisi liburan di tahun baru Islam. Semoga kedepannya saya
bisa berwisata mengelilingi Indonesia dan dunia. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar